Puasa
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Puasa adalah tindakan sukarela dengan berpantang dari makanan,
minuman, atau keduanya, perbuatan buruk dan dari segala hal yang
membatalkan puasa untuk periode waktu tertentu.
Puasa mutlak biasanya didefinisikan sebagai berpantang dari semua
makanan dan cairan untuk periode tertentu, biasanya selama satu hari (24
jam), atau beberapa hari. Puasa lain mungkin hanya membatasi sebagian,
membatasi makanan tertentu atau zat. Praktik puasa dapat menghalangi
aktivitas seksual dan lainnya serta makanan. Puasa, sering dilakukan
dalam rangka menunaikan ibadah, juga dilakukan di luar kewajiban ibadah
untuk meningkatkan kualitas hidup spiritual seseorang yang melakukannya.
Hal semacam ini sering ditemukan dalam diri pertapa atau rahib.
Puasa merupakan salah satu aktivitas yang lekat dengan ibadah umat
muslim. Puasa adalah aktivitas menahan makan dan minum, serta
menghindari berbagai tindakan yang membatalkan puasa. Puasa selain
sebagai bentuk ibadah kepada Sang Pencipta, ternyata juga merupakan
suatu aktivitas yang dapat meningkatkan kondisi kesehatan. Banyak
penelitian ilmiah yang telah membuktikan bahwa puasa memiliki banyak
kelebihan untuk kesehatan manusia.
Bahkan tidak hanya umat muslim saja yang merasakan manfaat berpuasa,
banyak pula umat non muslim yang melaksanakan metode berpuasa untuk
kesehatan mereka. Bahkan berbagai penelitian tentang khasiat berpuasa
kebanyakan dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan non muslim. Lalu apa saja
manfaat puasa bagi kita?
Berikut beberapa manfaat puasa yang didasarkan
pada berbagai penelitian.
1. Meningkatkan Fungsi Kemampuan Otak
Jika banyak orang yang mengeluh bahwa puasa membuat mereka malas
berpikir, maka anggapan tersebut ternyata salah besar. Puasa justru
berpotensi meningkatkan kemampuan otak kita untuk berpikir. Saat
berpuasa, terjadi peningkatan neurotropik yang diturunkan dari otak. Hal
tersebut akan berdampak positif pada sel-sel otak yang diproduksi
menjadi lebih banyak. Pada akhirnya, hal tersebut akan membantu kinerja
otak menjadi lebih baik.
2. Memperbaiki Fungsi dan Kinerja Sel
Manfaat berpuasa bagi kesehatan membuat adanya perubahan dan konversi
masif pada asam amino yang terkumpul dari makanan. Sebelum asam amino
tersebut disebarkan ke seluruh tubuh, akan ada proses format ulang.
Proses itu akan memberikan kesempatan tunas sel baru untuk memperbaiki
serta merestorasi fungsi dan kinerjanya. Saat sahur dan berbuka, akan
ada suplai asam lemak dan asam amino yang penting bagi tubuh.
Pembentukan sel baru akan lebih cepat, sel-sel lemak yang menggumpal
dalam hati juga akan terusir.
3. Menjaga Kesehatan Ginjal
Berpuasa sangat efektif untuk meningkatkan konsentrasi urin dalam
ginjal. Kekuatan osmosis dalam urin juga akan meningkat dan mencapai
1000 sampai dengan 12000 ml osmosis/kg air. Keadaan tersebut justru akan
memicu terjadinya perlindungan pada ginjal. Kekurangan air saat berpuasa juga akan meminimalkan volume air dalam darah sehingga akan
memacu fungsi dan kinerja sel darah merah di dalam pembuluh darah.
4. Mengurangi Tingkat Stres
Puasa merupakan sebuah aktivitas yang mengharuskan pelakunya untuk
menahan amarah dan senantiasa bersabar. Logikanya, saat kita bersabar,
kita akan semakin terhindar dari stres. Menurut dunia medis, berpuasa
dapat menurunkan jumlah hormon kortisol yang dihasilkan oleh kelenjar
adrenal. Akibatnya, tingkat stres akan menurun pada orang yang
melaksanakan puasa.
5. Menjaga Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Berpuasa ternyata mampu menaikkan kadar high density lippoprotein (HDL)
yang sering disebut sebagai kolesterol baik dan juga apoprotein A yang
membentuk HDL. Saat HDL meningkat, LDL lambat laun akan mengalami
penurunan. LDL merupakan kolesterol jahat yang menyebabkan penimbunan
dan penyempitan pada pembuluh darah sehingga menyebabkan gangguan pada
jantung. HDL merupakan kolesterol baik yang akan mengangkut LDL untuk
dibuang ke hati, sehingga ketika HDL meningkat, kesehatan jantung dan
pembuluh darah juga meningkat.
6. Meningkatkan Kesehatan Sistem Pencernaan
Saat berpuasa, organ-organ pencernaan akan beristirahat. Produksi
sekresi pencernaan pada fungsi fisiologis sistem pencernaan tetap
berjalan dengan baik, akan tetapi dengan jumlah makanan yang berkurang
dalam tubuh akan membuat cairan dalam tubuh menjadi lebih seimbang.
Nutrisi makanan juga akan mengalami pemecahan dengan lebih stabil dan
dalam proses secara bertahap. Saat berpuasa, sistem pencernaan akan
memiliki cukup waktu untuk revitalisasi dan meningkatkan fungsinya
sehingga pencernaan akan lebih sehat.
Pada saat berbuka puasa, sistem pencernaan akan lebih efisien menerima
makanan yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, berpuasa juga akan
memperkecil resiko timbulnya penyakit dalam sistem pencernaan.
7. Meningkatkan Detoksifikasi
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengkonsumsi makanan dengan
berbagai bahan aditif seperti penyedap rasa, pengawet, dan pewarna.
Zat-zat aditif tersebut berpotensi menimbulkan berbagai penyakit. Zat
aditif yang masuk ke dalam tubuh biasanya akan bergabung dalam timbunan
lemak. Saat berpuasa, terjadi pembakaran lemak yang lebih efisien
sehingga detoksifikasi atau pengeluaran racun dari dalam tubuh akan
meningkat.
Berbagai zat aditif yang menimbulkan penyakit akan ikut terbakar bersama
terbakarnya lemak dalam tubuh. Proses detoksifikasi yang dilakukan oleh
hati, ginjal, dan organ lain dalam tubuh juga akan bekerja dengan lebih
baik ketika berpuasa.
8. Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Darah
Berpuasa meningkatkan kadar HDL dalam darah yang diiringi dengan
menurunnya kadar kolesterol. Kolesterol yang menurun akan meningkatkan
kesehatan jantung, kesehatan pembuluh darah dan juga mencegah gangguan
otak dan stroke.
9. Menyembuhkan Masalah Peradangan
Penyakit peradangan biasanya muncul ketika usia lanjut, sebut saja
penyakit rematik, juga bisa berupa penyakit kulit yang disebabkan oleh
alergi. Manfaat berpuasa bagi kesehatan dapat menurunkan resiko
terjadinya masalah peradangan. Bahkan beberapa ahli juga menyatakan
bahwa alergi dan masalah peradangan dapat sembuh dengan berpuasa.
10. Mempertajam Pemikiran dan Menjadi Kreatif
Saat berpuasa, otak akan berpikir secara lebih tenang dan terlambat.
Namun, kerja otak yang lebih tenang dan melambat justru otak akan lebih
tajam dan menambah tingkat pemikiran menjadi lebih kreatif. Rasa lapar
saat berpuasa justru akan memaksa otak untuk berpikir lebih tajam dan
lebih kreatif.
11. Mengurangi Kebiasaan Tidak Baik
Bagi orang-orang yang memiliki kebiasaan buruk seperti pola makan tidak
sehat dan kebiasaan merokok, puasa bisa menjadi salah satu alternatif
untuk mengurangi kebiasaan buruk tersebut. Saat berpuasa, tubuh akan
dipaksa untuk mengurangi kebiasaan mengkonsumsi makanan atau minuman
yang tidak sehat dan juga memaksa tubuh agar tidak melakukan kebiasaan
buruk seperti merokok. Dengan berkurangnya kebiasaan tidak baik
tersebut, tubuh juga akan lebih sehat.
12. Berat Badan yang Lebih Terkontrol
Berpuasa menuntut pelakunya untuk mengontrol pola makan. Pola makan yang
teratur akan membuat berat badan lebih terkontrol. Kebanyakan orang
yang memiliki berat badan berlebih biasanya disebabkan karena pola makan
yang tidak teratur. Akibatnya, berbagai macam penyakit cenderung lebih
mudah masuk ke dalam tubuh dan berat badan akan cenderung tidak
terkontrol.
13. Meningkatkan Sistem Imunitas
Tahukah Anda jika berpuasa dapat meningktkan kadar limfosit dalam tubuh
hingga sepuluh kali lipat? Kadar limfosit yang meningkat sekaligus akan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak mudah
terserang penyakit. Selain itu, seseorang yang berpuasa akan cenderung
mengonsumsi makanan segar seperti buah-buahan ketika berbuka puasa.
Kandungan berbagai nutrisi dan manfaat antioksidan alami dalam
buah-buahan yang dikonsumsi tersebut dapat mencegah berbagai penyakit
yang disebabkan oleh radikal bebas.
14. Meningkatkan Gaya Hidup Sehat
Dalam kehidupan sehari-hari, sedikit sekali orang yang menerapkan
kebiasaan hidup sehat, seperti dengan diet sehat, makan teratur,
mengendalikan asupan makan berdasarkan nutrisi, dan juga mengatur berat
badan. Berpuasa akan membantu diet sehat alami dan diyakini dapat
menyehatkan. Kenapa. Berpuasa akan menuntut pelakunya untuk makan secara
teratur.
Berpuasa biasanya juga menuntut pelakunya untuk mengkonsumsi makanan
yang bernutrisi tinggi, misalnya saat berbuka orang akan banyak
mengkonsumsi buah-yang kaya manfaat serat. Berbagai tindakan tersebut
merupakan tindakan yang menyehatkan dan cermin dari diet sehat tanpa
efek samping.
15. Mengatasi Sakit Sendi
Radang persendian atau sering disebut encok merupakan penyakit yang bisa
disebabkan oleh bakteri. Berpuasa akan meningkatkan jumlah sel penetral
alami dalam tubuh. Sel penetral tersebut akan membasmi bakteri pada
persendian dan diikuti dengan kesembuhan pada radang sendi (encok).
16. Penyerapan Nutrisi Meningkat
Berpuasa ternyata meningkatkan produksi hormon adiponectin. Hormon
tersebut mendorong terjadinya penyerapan berbagai nutrisi lebih banyak.
Peningkatan hormon adiponectin merupakan efek yang ditimbulkan dari
keseimbangan antara sahur dan berpuasa. Saat berpuasa, sistem
metabolisme juga berjalan lebih optimal, sehingga proses penyerapan
nutrisi juga lebih baik.
17. Menurunkan Kadar Gula Darah
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa berpuasa dapat menurunkan kadar
gula dalam darah. Saat berpuasa, proses pemecahan glukosa dalam darah
lebih meningkat, karena tubuh membutuhkan energi yang lebih banyak,
salah satunya dari glukosa tersebut. Produksi insulin yang berada pada
pankreas akan berkurang, sementara glukagon akan diproduksi untuk
memecah glukosa dalam darah, sehingga kadar gula dalam darah akan
menurun.
18. Mencegah Tekanan Darah Tinggi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering dianggap sebagai sumber
berbagai penyakit seperti jantung dan stroke. Sistem metabolisme saat berpuasa cenderung lebih stabil sehingga tekanan darah juga cenderung
lebih stabil. Berpuasa akan mengurangi resiko tersumbatnya pembuluh
darah arteri oleh lemak yang dapat menyebabkan hipertensi. Glukosa dan
lemak juga akan digunakan sebagai sumber energi saat berpuasa, sehingga
sistem metabolisme lebih stabil. Kinerja hormon adrenalin dan juga
noradrenalin juga berkurang sehingga tekanan darah tinggi akan
dihindari.
19. Membantu Proses Pembakaran Lemak
Lemak berlebih merupakan salah satu permasalahan yang sering ditemui
oleh seseorang dengan berat badan berlebih. Berpuasa akan membantu
proses pembakaran lemak lebih efektif. Saat pemecahan glukosa (sebagai
sumber energi) telah habis, maka ketosis akan melakukan proses pemecahan
terhadap lemak sebagai sumber energi cadangan. Proses tersebut akan
meningkatkan proses pembakaran lemak sehingga berat badan cenderung
lebih terkontrol.
20. Terjadi Keseimbangan Sistem Anabolisme dan Katabolisme
Berpuasa akan membantu keseimbangan sistem anabolisme dan katabolisme,
sehingga asam amino dan berbagai zat lain akan membantu proses
peremajaan sel. Berbagai komponennya akan memproduksi glukosa dan
mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. Cadangan protein dalam
hati akan selalu tercukupi karena berbagai asupan nutrisi pada saat
sahur dan berbuka selalu terpenuhi. Akibatnya, hati akan berfungsi
dengan lebih baik ketika berpuasa.
21. Mencegah Kemandulan pada Wanita
Saat berpuasa, produksi hormon virgisteron pada wanita tidak mengalami
gangguan. Sebaliknya, penelitian menunjukkan pada 80% populasi
menunjukkan adanya penurunan hormon prolaktin. Hormon prolaktin tersebut
merupakan salah satu penyebab infertilisasi dan juga kemandulan pada
wanita. Untuk itu, berpuasa akan mencegah terjadinya kemandulan pada
wanita dan membuat wanita normal tetap berada pada kesuburan meskipun
dalam kondisi berpuasa.
22. Meningkatkan Hormon Testosteron dan Performa Seksual
Pada minggu awal berpuasa, produksi hormon testosteron pada laki-laki
cenderung menurun sehingga mengakibatkan menurunnya gairah seksual. Akan
tetapi, hal tersebut hanya terjadi sementara saja. Pada minggu-minggu
selanjutnya, hormon testosteron akan mengalami peningkatan secara pesat
dan diikuti dengan performa seksual yang baik.
23. Meningkatkan Kualitas Komunikasi Psikososial
Puasa dianggap sebagai salah satu ibadah dan momentum untuk memperoleh
berkah dari Allah Maha Pencipta. Dengan berpuasa khusuk, seseorang akan
meningkatkan kualitas komunikasi dengan Allah. Hal tersebut akan
berakibat pada meningkatnya kualitas dan kuantitas ibadah. Berpuasa juga
akan meningkatkan komunikasi dengan sesama manusia, baik dengan
keluarga atau tetangga. Berbagai aktivitas tersebut akan membuat
seseorang yang berpuasa menjadi lebih tenag, teduh, dan nyaman.
Itulah beberapa manfaat puasa ditinjau dari kesehatan fisik dan mental.
Meskipun berpuasa terkesan membuat pelakunya dituntut dengan berbagai
hal yang tidak menyenangkan, seperti menahan lapar, haus, dan amarah,
namun ternyata di balik semua itu, berpuasa memberikan segudang manfaat
yang baik dan menyehatkan.
Tata Cara Berpuasa yang Baik dan Menyehatkan
Berpuasa merupakan ibadah yang menyehatkan, apalagi jika dilakukan
dengan tata cara yang benar. Manfaat berpuasa bagi kesehatan erat
kaitannya dengan aktivitas sahur dan berbuka. Kebanyakan orang berbuka
dengan makanan secara berlebih sebagai bentuk “pelampiasan” karena lebih
dari 12 jam tidak maan dan minum. Pada saat sahur, banyak juga yang
melewatkannya dengan alasan malas. Apakah tindakan itu benar? Lalu
bagaimana tata berpuasa yang benar sehingga puasa menjadi sebuah
aktivitas yang menyehatkan?
Usahakan selalu sahur – Sahur merupakan kegiatan makan dan atau minum
pada saat dini hari. Sahur penting untuk mempersiapkan tubuh yang prima
saat berpuasa. Sahur merupakan sunnah dan menurut Nabi, sahur merupakan
kegiatan yang mengandung berkah di dalamnya. Sahur penting dilakukan
karena memiliki berbagai manfaat, seperti menyiapkan energi untuk
aktivitas pada siang hari, juga menurunkan keasaman pada lambung
sehingga menghindari gangguan pencernaan.
Hindarilah tidur setelah sahur – Tidur merupakan aktivitas yang
sebaiknya dihindari saat berpuasa, terutama bagi penderita gangguan
lambung. Saat tidur, gerakan saluran cerna akan meningkat sehingga
lambung akan lebih cepat mengalami kekosongan. Maka jangan heran jika
tidur saat berpuasa, biasanya saat bangun tubuh akan cenderung lemas.
Hal tersebut karena penyerapan energi akan lebih cepat terjadi saat
tidur sehingga lambung cepat mengalami kekosongan. Lambung juga lebih
cepat memproduksi asam lambung saat tidur sehingga perut akan lebih
cepat merasa lapar setelah tidur.
Lakukan aktivitas positif saat puasa – Selain penuh dengan berkah dan
pahala, melakukan aktivitas positif juga baik untuk mencegah gangguan
pencernaan. Berbagai aktivitas akan membuat otak lebih banyak
mengeluarkan enzim katekolamin yang berakibat pada menurunnya produksi
asam lambung dan juga enzim pencernaan.
Sahurlah dengan makanan yang bernutrisi – Akan lebih baik dengan nutrisi
4 sehat 5 sempurna. Nutrisi yang tercukupi akan membuat puasa menjadi
lebih optimal karena nutrisi yang dibutuhkan tubuh tetap terjaga meski
hanya makan saat sahur dan berbuka.
Makanlah sesuai dengan anjuran Rasulullah – yakni berhenti makan sebelum
kita kenyang. Asupan makanan yang sesuai dan dengan jumlah yang tidak
berlebih akan membuat lambung lebih rileks namun tetap bekerja secara
optimal. Asupan makanan yang pas juga menekan resiko terjadinya
kerusakan lambung. Hal tersebut bisa diumpamakan sebuah balon yang
ditiup secara berlebih akan membuat balon tersebut lebih beresiko
meletus. Komposisi tepat bagi lambung kita adalah sepertiga udara,
sepertiga air, dan sepertiga makanan. Selain menimbulkan rasa nyaman
pada pencernaan, komposisi udara, air, dan makanan yang tepat akan
mengurangi timbulnya penyakit pada sistem pencernaan.
Menyegerakan berbuka dan makan malam – Menyegerakan berbuka adalah
anjuran dari Rasulullah. Berbukalah dengan makanan yang manis alami
seperti buah kurma atau buah-buahan yang kaya serat sehingga tubuh akan
memperoleh energi dan cairan yang cukup. Selain itu, minumlah dengan air
putih yang hangat atau biasa. Hindari minuman yang terlalu dingin
seperti es karena akan menyebabkan perubahan suhu tubuh yang terlalu
drastis. Minum air putih yang hangat atau biasa akan menggantikan cairan
tubuh yang hilang, serta dapat menyesuaikan kondisi suhu tubuh.
Kebanyakan orang juga sering mengabaikan makan malam. Makan malam
penting untuk dilakukan karena aktivitas tersebut dapat mengurangi
resiko kerusakan dinding lambung.
Saat sahur dan berbuka – Konsumsilah makanan yang mencukupi nutrisi
tubuh, seperti sayuran dan buah, nasi atau penggantinya, serta daging
atau penggantinya. Sayur dan buah mengandung banyak serat dan berbagai
nutrisi yang dapat mencegah timbulnya gangguan pencernaan seperti
sembelit. Selain itu, sayur dan buah mengandung antioksidan yang baik
untuk mencegah berbagai penyakit. Buah dan sayur juga akan memberikan
perasaan kenyang lebih lama. Selanjutnya adalah konsumsi nasi atau
penggantinya. Nasi atau penggantinya merupakan sumber energi yang baik
untuk meningkatkan persiapan tubuh mengahadapi puasa di siang hari.
Konsumsi daging juga penting bagi tubuh. Daging mengandung protein yang
tinggi sehingga baik untuk menjaga kekebalan tubuh dan menjaga jaringan
yang ada dalam tubuh.
Banyaklah berbagai saat puasa – Tahukah Anda bahwa saat bulan puasa
(ramadhan) pahala kita akan berlipat ganda? Karena itu, banyaklah
berbagi terutama mereka-mereka yang membutuhkan. Ditinjau dari segi
agama, sudah pasti pahala akan bertambah, serta kualitas ibadah kita
juga lebih baik. Sedangkan dari segi sosial, tindakan semacam itu akan
menurunkan permasalahan sosial seperti kemiskinan. Ditinjau dari
kesehatan, akan ada perasaan senang ketika melihat orang lain yang kita
bantu merasa bahagia. Akibatnya, rasa stres dapat dihindari.
Puasa dan Keyakinan
Puasa merupakan salah satu jenis ibadah yang sangat erat dengan agama
Islam. Namun, selain agama Islam, ternyata puasa juga menjadi salah satu
jenis ibadah pada agama lain, seperti Yahudi, Kristen, Protestan, dan
Katholik.
Kaum Yahudi berpuasa sampai hari keenam di setiap tahunnya. Dalam
kepercayaan kaum Yahudi, ada dua macam puasa, yakni puasa hari besar dan
puasa hari kecil. Tata cara berpuasa pada kaum Yahudi ialah dengan
menahan diri dari makan dan minum, termasuk dari air.
Puasa yang dilakukan oleh umat Kristen biasanya jarang diketahui waktu
pelaksanannya. Hanya saja, tata caranya hampir sama dengan puasa yang
dilakukan oleh umat muslim, yakni menahan berbagai godaan dan
menghindari berbagai tindakan tercela.
Dalam keyakinan Protestan, puasa dilakukan sebagai bentuk menahan nafsu
manusia, dari makan dan minum, serta dari berbagai perbuatan tercela. Puasa dijadikan momentum untuk menahan diri dari godaan nafsu duniawi,
dan juga berbagai keinginan duniawi yang menjerumuskan manusia ke dalam
kegelapan.
Kaum Katholik biasanya melakukan puasa dengan makan sekali selama 24
jam. Puasa tersebut biasanya dilakukan pada hari Rabu Agung dan Jum’at
Agung. Hampir sama dengan Kristen dan Protestan, kaum Katholik juga
berpuasa sebagai upaya untuk menahan godaan nafsu duniawi.
Demikian beberapa keterangan mengenai puasa dipandang dari berbagai
agama. Ternyata puasa tidak hanya ibadah yang dilakukan oleh umat
muslim. Hampir setiap agama melakukan ibadah puasa, hanya saja tata
caranya berbeda dengan tata cara puasa yang dilakukan oleh umat Islam.
Namun pada dasarnya, ibadah puasa yang dilakukan oleh umat beragama
(agama apapun) adalah upaya yang dilakukan untuk mendekatkan diri pada
Sang Pencipta. Selain itu, puasa dilakukan sebagai upaya untuk menahan
diri dari berbagai godaan duniawi sehingga menjadi manusia yang lebih
baik.
Sumber : www.khasiat.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar